Rabu, 22 Desember 2010

Rian Ekky Pradipta


Rian Ekky Pradipta

Nama : Rian Ekky Pradipta
Nama Beken : Rian d'Masiv
TTL : 17 November 1986
Zodiak : Scorpio

Rian ini adalah personil yg paling sering nyiptain lagu. Rian tuh gak lucu orangnya. Soalnya pas foto pasti gak ada ekspresinya (ekspresinya mana....?!), kadang cuma "peace" doang. Dia tuh nge-fans sama Anji 'Drive' ma Sherina. Dulu waktu masih sekolah di SMA Joglo 101 Jakarta, Rian pernah naksir kakak kelasnya yang namanya "ALINDA". Rian mati2an ngejar cewek itu tapi tetep aja ditolak habis2an meski udah nembak cewek itu sampek 7 kali. Dari peristiwa itulah yang membuat Rian bikin lagu "Cinta Ini Membunuhku" yg membuatnya sukses luar biasa. Dan baru setelah si kakak kelas itu lulus SMA, Rian bisa melupakannya. Dan kocaknya Rian langsung berpaling ke cewek lain, adik kelasnya.Sewaktu kelas 5 SD Rian pindah ke Jakarta. Meski ia pindahan dari jogjakarta, Rian kecil tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan teman-teman di Jakarta. Hanya masalah bahasa yang masih kental dengan logat jawa.Pemilik nama lengkap Rian Ekky Pradipta ini mengaku sangat mengidolakan sang mama, Siti Tri Muflikhah, sebab sang mama adalah seorang ibu yang penyabar & penyayang. Tiap kali ketemu sang mama, Rian juga selalu nyempetin untuk mencium kening atau mijet mamanya itu loh. Wah bener-bener anak yang barbakti ya..“saking sabarnya, Mama enggak pernah marah. Dia jarang banget marah,” kata Rian disela aktivitasnya.Hal itu juga yang menyebabkan Rian & adik-adiknya selalu hidup rukun & jarang bertengkar. “kita berlima jarang banget bertengkar. Mungkin seumur hidup kita bartengkar bisa dihitung dengan 2 jari,” tambahnya.Kekompakan ini juga terlihat ketika Rian & Kiki tergabung dalam satu band, d’Masiv.Cowok kelahiran Jogjakarta, 17 November 1986 ini ternyata mudah tersentuh, dan kadang membuatnya sampai menitikan air mata. Itu terlihat saat d’Masiv tampil untuk acara amal di sebuah rumah sakit. Saat itu, di depan Rian ,duduk semua anak-anak yang memiliki penyakit kangker. “mereka sudah nggak punya kaki sama tangan,”kata Rian.Yang membuat Rian mengeluarkan air mata adalah saat anak-anak tersebut menyanyikan dan hapal lagu-lagu d’Masiv.Hal ini membuat Rian menjadi dekat dengan Tuhan dan merasa bersyukur masih berfisik sempurna.Sepulang dari acara tersebut Rian langsung masuk ke kamar, dan hanya dalam beberapa menit dia menciptakan sebuah lagu berjudul ‘JANGAN MENYERAH’,yang sedang terinspirasi dari anak-anak itu. Dan lagu itu akhirnya menjadi lagu hits di Album terbaru d’Masiv bertajuk ‘SPECIAL EDITION’.Masakan buatan sang Mama lah yang selalu dirindukan, saat Rian melakukan perjalan Tour keluar kota. “aku sih kalau jauh dari rumah, kangen sama masakan mama ,apalagi gorengan ayam sama tempenya.” Sehari Rian bisa makan 5 kali loh. Tapi itu sebanding dengan aktivitasnya yang emang menguras tenaga banget. Tidak hanya makanan, tapi suasana rumah yang selalu nyaman membuat Rian betah lama-lama dirumah saat d’Masiv tidak ada jadwal untuk manggung.Dari umur 3 tahun Rian udah sering dibawah naik turun panggung. Kala itu Rian kecil yang cengeng dan sangat takut pada tikus, tak canggung melompat-lompat di atas panggung mengikuti musik Rock n’ Roll yang dibawakan sang ayah, Daniel Rajasa.Bakat bermusik dari sang ayah inilah yang akhirnya menurun pada Rian.Suara emas Rian pun sudah terlihat sejak dini. Meski kemampuan bernyanyinya baru diakui ketika dia duduk dibangku SMP, tapi dari kecil Rian kerap menjuarai lomba Adzan dan lomba baca Al Quran, selain juga berprestasi dalam bidang akademis. Hebat ya..Lirik gloomy yang ditebarkan Rian cukup membuat tersentuh banyak orang, apalagi cewek-cewek.Sampai suatu ketika Armand maulana Vokalis GIGI memuji vocal Rian. “kalau gue puny vocal kaya’ vocal rian, gue bakal kawin lagi,”puji arman.Rian mengaku, bukan sekali itu Armand memujinya. Cerita Rian, suatu kali dalam tour Rising Star 2008, armand sempat mengatakan kepada Rian bahwa sekarang jarang ada vokalis band Indonesia yang bernyanyi dengan hati. “aku sampai merinding mendengar pujian itu, gimana enggak, mas Armand itu termasuk vokalis Idolaku,” tandas Rian.Kalau ditanya darimana lirik lagu-lagu d’Masiv yang hits itu, mungkin Rian orangnya.Apalagi hits singles ‘Cinta ini Membunuhku’ yang dalam itu. Rian mengaku lagu itu tercipta dari pengalaman pribadinya. Bisa dibilang buku diarynya gitu.Cowok yang suka warna hijau ini punya kebiasaan yang aneh juga, suka ngupil disembarang tempat. Eits,, tapi gak ditempat umum loh. Selain itu Rian juga sering triak-triak dikamar mandi. Ngakunya sih sekalian latihan vocal.Kalau soal idola, mungkin Sherina lah idola Rian. “aku ngefans banget sama Sherina. Dia sangat menarik, Dia itu wanita yang pintar, idealis dan unik” tuturnya.Rian juga mengaku kalau dia banyak mengoleksi artikel seputar Sherina.Rian memang kurang percaya diri kalau soal mendekati wanita. Bukanya playboy, tapi kalau ada cewek-cewek yang nyaman deket-deket itu karna Rian orangnya santun banget loh..  

Jumat, 12 November 2010

Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata

Diantara 5 personil,bang ray yang bakat musiknya paling akhir muncul.Ray kecil lebih tertarik dengan olahraga beladiri daripada berkesenian. Mengikuti jejak sang kakak,bang ray aktif di pencak silat. Biar berkesan seperti jagoan,pemilik nama lengkap Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata ini jago banget masak lho. Secara waktu SMK bang ray mengambil jurusan tata boga. Kalau Cuma maak teriyaki atau gurame asam manis bang ray jagonya..
Cowok kelahiran Jakarta,3 Maret 1988 ini adalah bocah yang ambisiu. Saat kecil kalu melihat anak tetangga punya mainan mobil-mobilan baru, Ray kecil akan menuntut yang lebih bagus pada orang tuanya dan lucunya kalau tidak dikabulkan bang ray akan ngambek.
Tidak jauh beda dengan anak kecil lainnya, bang ray juga senang sekali bermain layang-layang . Kalau sudah main bang ray kerap lupa waktu. Saking nakalnya bang ray pernah naik ke atas genteng tetangga hanya untuk mengambil layang-layang yang jatuh. Selain itu bang ray juga suka memelihara burung dara. Kenakalan bang ray tidak pernah kelewat batas yaahh layaknya kenakalan anak kecil pada umumnya.
Semasa SMP bang ray mulai bertingkah seperti jagoan. Selain ilmu silat yang dia pelajari bang ray terbawa pergaulan teman-temannya.Tak jarang dia ikut tawuran sampai 2 kali. Dia nyaris dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya. Tapi dimaafkan dan Cuma dihukum beli semen satu sak buat ngebangun musholla sekolah.
Namun bang ray berubah ketika menginjak SMA.Lulus SMA bang ray focus dengan music. Dia ingin apa yang diajrkan oleh alm kakaknya berguna dimasa mendatang.
Hmmm udah dulu ahh cerita tentang bang raynya…
Sebenarnya masih banyak tapi dah capek ne gw ngetiknya..
Hhahhahaha…

I’m paradinata selamanya,,akan tetep dukung bang ray..

Kamis, 11 November 2010

Profil dan Perjalanan Karir D'masiv


Foto dari Profil dan Perjalanan Karir D'MasivKali ini akan membahas Profile dan Perjalanan karir D'Masiv dari Nol hingga menjadi terkenal seperti saat ini, silahkan disimak : Band yang lagu-lagunya sekarang ini sering dinyanyikan oleh banyak orang di Indonesia tersebut telah melewati perjuangan panjang dan setumpuk kesabaran. Bahkan, mereka pernah mengamen. D'Masiv saat ini beranggotakan Ryan Ekky Pradipta (vokal), Dwikky Aditya Marsall (gitar), Ray Kurniawan Iskandar Dinata (bas), Wahyu Piaji (drum), dan Nurul Damar Ramadhan (gitar).

"Sebenarnya, dulu berenam, ada pemain keyboard. Tapi, dia keluar. Akhirnya, kalau manggung, kami pakai additional," kata Ray saat ditemui di studio Hanggar pada Rabu, 2/7-2008. Ketika itu, mereka sedang syuting klip Diam tanpa Kata garapan Rizal Mantovani.

Ray menilai, temannya yang tidak bergabung lagi tersebut sudah tidak satu visi dan misi dalam bermusik. "Pada intinya, dia tidak sabar," imbuhnya. Kesabaran memang menjadi kekuatan D'Masiv selama ini. Mereka mulai ngeband sejak 3 Maret 2003 dengan nama Massive. Ketika itu, mereka masih SMA. Mereka berbeda sekolah, tapi bersatu karena bertetangga di kawasan Ciledug, Tangerang.

Tapi, menurut Kiki -sapaan akrab Dwikky-, setelah jadi juara A Mild Most Wanted, nama Massive oleh Musica, perusahaan label yang menaungi mereka saat ini, diganti dengan D'Masiv. "Sebab, sudah ada yang pakai (nama Massive, Red). Artinya tetap sama, dari bahasa Inggris, sesuatu yang besar. Nama kan doa. Kami berharap suatu saat menjadi sesuatu yang besar di musik Indonesia. Amin," paparnya.

Festival yang disebut Kiki itu adalah festival terakhir bagi D'Masiv hingga sekarang. Sebelumnya, mereka mengikuti banyak festival, mulai setingkat rukun tetangga (RT) sampai Piala Menpora (menteri pemuda dan olahraga). Ryan dan kawan-kawan adalah "macan" karena hampir di semua festival yang diikuti menjadi juara. Hadiah yang diterima beragam. Saat mengikuti festival memperebutkan Piala Menpora, misalnya, D'Masiv juara dan berhak mendapatkan uang tunai Rp 10 juta. Terendah, mereka memperoleh hadiah uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu.

"Paling besar, yang di A Mild Most Wanted itu, dapat mobil APV dan uang Rp 61 juta, juga dikontrak oleh Musica," lanjut Ryan. Tapi, tutur Ray, sebelum terkenal seperti sekarang, setiap festival dirasa memiliki magnet kuat. Tidak peduli nilai hadiahnya, yang penting adalah eksis sebagai band yang rajin ikut lomba. "Walaupun hadiahnya kecil, yang penting, masih dapat uang untuk biaya latihan," paparnya.

Saat-saat tersulit adalah ketika tamat SMA, tepatnya pada 2005. Orang tua tidak lagi memberikan uang jajan. Sehingga, tidak ada uang sisa untuk patungan latihan. Sementara itu, ada orang tua yang meminta mereka berhenti main band untuk melanjutkan kuliah. "Tapi, lama-lama, orang tua bosan ngasih tahu. Sebab, kami tetap pengin main band," kenangnya.

Solusinya, d'Masiv turun ke jalan dan menjadi pengamen. Mereka "manggung" membawa drum tamtam yang biasa digunakan oleh banyak pengamen di atas metro mini 69 jurusan Ciledug-Blok M. "Di rumah makan juga. Tapi, kami nggak menyanyikan lagu orang. Kami membawakan lagu ciptaan sendiri," ujar Damar. Menurut Ryan, mengamen itu sekalian menjadi tes mental karena pendengar di kendaraan atau rumah makan berbeda dengan pendengar saat festival.

"Tapi, kami tidak menjadikan mengamen sebagai profesi. Sebatas upaya dapat uang Rp 40 ribu lebih. Sebab, biaya latihan di studio itu Rp 40 ribu per dua jam," jelasnya. Jika lebih, uang tersebut digunakan untuk mendaftar di festival berikutnya. Menurut Wahyu, uang hasil mengamen dan festival itu dipakai untuk menyambung kiprah mereka agar tetap bertahan sebagai sebuah band.

Sebelum merilis album Perubahan yang saat ini mendapatkan penghargaan platinum karena penjualannya mencapai 75 ribu kopi, pada 2006 mereka merilis album indie berjudul Menuju Nirwana.
"Mungkin kurang promosi dan manggung, ya terbengkalai," ucapnya. Ryan menambahkan, segala hal yang dilewati sebelum menjadi seperti sekarang adalah proses yang sangat berharga."Akhirnya, kami bisa belajar dari kesalahan-kesalahan kemarin," terangnya.

Kisah Tentang Cinta Ini Membunuhku

Cinta Rian ke kakak kelasnya waktu masih sekolah di SMA Joglo 101 Jakarta, memang 'membunuhnya', tapi sekaligus membuatnya sukses luar biasa.Kalau Rian nggak ditolak habis-habisan meski udah nembak delapan kali cewek itu, mungkin nggak akan tercipta lagu Cinta Ini Membunuhku yang dahsyat itu, dan bikin d'Masiv jadi band terkeren di tahun 2008.Kalau diinget-inget, masa SMAnya itu memang pilu.
Kejadian itu terus berlanjut.Rian berjuang habis-habisan untuk menembak cewek itu, sementara pujaannya sibuk berganti pacar.Sampai seisi sekolah tahu kalau Rian ngejar banget cewek itu.Baru setelah si kakak kelas itu lulus SMA, Rian bisa melupakannya.Dan kocaknya, Rian langsung berpaling ke cewek lain, adik kelas, he he he...Ah dasar Rian mbanyol!

Ejekan Tentang D'masiv

Menurutku, secara istilah, Masiv Haters adalah orang-orang yg benci banget sma d'Masiv.Mereka selalu mengejek d'Masiv dengan menggunakan kata-kata kotor.Para masivers juga sering diteror sama mereka.Aku juga sering lihat di FB mereka mengolok-ngolok d'Masiv dengan kata "d'Masiv Kampungan".Akhirnya aku pun ga' terima ejekan mereka.Menurutku, alasan mereka benci d'Masiv karena d'Masiv itu plagiator alias jiplak lagu-lagunya band luar negeri.
  Ternyata, aku mencari bukti kalo d'Masiv itu jiplak.Akhirnya ku menemukan buktinya.Ternyata bener juga omongan mereka.Tapi aku tidak ikut-ikutan mereka.Walaupun d'Masiv seperti itu, aku tetep sayang d'Masiv.Pokoknya sekali cinta aku tetap cinta ma d'Masiv terutama sma Rian yg suaranya bikin aku merinding dan permainan bassnya RAI yg keren abiz dah itu.Aku juga agak kecewa cz lagu-lagu d'Masiv yang dibilang jiplak sebagian ciptaannya Rian.Tapi, rasa kecewa itu kutahan.Pokoknya ku tetep sayang D'masiv!!
  Aku adalah seorang yang akan tetap menjadi masivers sejati karna para masivers tak akan pernah mati untuk mendukung d'masiv sampai kapan pun . . .

salam 5 jari . . .